Tersedianya sumber daya manusia yang memiliki kompetensi serta skill memadai untuk menunjang perusahaan adalah maksud disediakannya sistem e-learning di korporat. SDM adalah faktor utama keberhasilan perusahaan untuk merealisasikan visi dan misinya. Untuk itu sdm perlu dibangun. Salah satu cara membangunnya adalah mengimplementasikan sistem e-learning.
Supaya implementasi e-learning bisa berjalan sesuai harapan, perlu dibuat kerangka strategi implementasinya. Dalam hal tersebut, strategi adalah sekumpulan aksi-aksi terintegrasi yang diarahkan untuk menambah atau meningkatkan kemampuan serta kekuatan enterprise relatif terhadap kompetiter (porter, 1980).
Tanpa strategi, seorang implementor e-learning tidak akan memiliki hal-hal berikut:
- Tidak memiliki resep untuk melakukan implementasi,
- Tidak memiliki roadmap untuk keunggulan kompetitif,
- Tidak memiliki game plan untuk menyenangkan stakeholder atau mencapai goal kinerja.
Tiga proses mendukung penetapan suatu strategi :
- Pemikiran strategis : kreatif, pandangan entrepreneur,
- Perencanaan strategis : sistematis, komprehensif, analisis untuk membuat rencana/tindakan,
- Pengambilan keputusan: reaksi efektif terhadap peluang dan ancaman yang tidak dikehendaki;
Kaitannya dengan strategi, peranan sistem teknologi informasi atau sistem informasi, IT/IS adalah adalah untuk menerapkan strategi yang dipilih dan juga sebagai enabler untuk strategi bisnis baru atau strategi yang hanya bisa diterapkan dengan alat bantu teknologi informasi.
Lima Tugas Manajemen Strategi E-learning
Berikut adalah tabel lima tugas manajemen strategi untuk e-learning:
Task1 | Task2 | Task3 | Task4 | Task5 |
Membuat visi strategis dan misi bisnis | Menetapkan objektif/goal | Membuat strategi mencapai objektif | menerapkan dan mengeksekusi strategi | Mengevaluasi kinerja, monitoring pengembangan baru, serta inisasi koreksi/ penyesuaian |
Tiga Faktor untuk Diperhatikan dalam Manajemen Strategi E-learning
- Lingkungan eksternal : Politic (legal), Economic, Social (Ecological), Technological;
- Tekanan grup dan stakeholder : Shareholder, competitor, customer, supplier, government, employee, serikat buruh, publik, financial, mass media;
- Strategi dan perencanaan internal bisnis : pengembangan internal;
Dari tiga faktor tersebut kemudian dirumuskan strategi bisnis dan perencanaan proses untuk menentukan cakupan.
Faktor-faktor yang perlu untuk diidentifikasi meliputi :
- Resiko manajerial dan finansial;
- Tingkatan yang diperlukan untuk menciptakan kapabilitas baru;
- Struktur organisasi eksisting;
- Kemampuan organisasi untuk menerapkan strategi yang dirumuskan (kompetensi, sumberdaya, proses, dan budaya)
- Implikasi terhadap customer, partner
- Kebutuhan membuat perserikatan,aliansi, joint ventura;
Penerapan Strategi
Setelah strategi dibuat, maka perlu dilakukan langkah-langkah penerapan. Setelah langkah tersebut diimplementasikan, maka akan dapat diketahui strategi lanjutan, konstrain-konstrain muncul, opsi baru muncul, peluang baru datang.
Dalam kaitannya dengan penerapan strategi maka perlu diperhatikan pula siklus hidup produk e-learning. Kajian mengenai ini dibahas pada bagian siklus hidup produk e-learning.
Alat dan Teknik untuk Strategi
Alat dan teknik yang umum digunakan untuk merancang dan merumuskan strategi antara lain:
- SWOT Analysis
- BCG matrices; untuk resource alocation
- Policy/portfolio matricecs
- Five forces
- Industry analysis;
E-learning Strategy Umum
Umumnya, strategi e-learning diterapkan berdasarkan,
- Low cost strategy,
- Differentiation strategy,
- niche focus strategy,
Sebagai penutup, ada tiga kunci penting untuk bisa menjadi trend-setter e-learning di organisasi apapapun Anda berada.
1. operational excellent, (reliable, easily, dan cost-effective)
2. customer intimacy , (targeting market precisely)
3. product leadership, (continuing product innovation yang memenuhi customer needs)
Sekian, selamat membuat strategi.
referensi
1. Business Strategy Concepts & IT/IS Strategy Implications